Berdua
bersamamu mengajarkanku kenyamanan kesempurnaan cinta…wouwo..
Begitulah
lirik lagu yang baru saja aku dengar. Itu hanya sebuah lagu untuk sebagian
orang tapi tidak untuk diriku. Liriknya sesuai seperti kenyataan yang sedang
terbang layaknya kunang-kunang. Kenapa tidak kupu-kupu? Kupu-kupu memang indah.
Dia memiliki sejuta warna di sayapnya. Karena sayapnya yang lebar, siapa sih
yang tidak bisa melihat keindahan corak dan warna warna tersebut? Bunga yang
indah, wangi dan bermadu menjadi sasaran kupu-kupu. Apakah bunga tersebut
menolak kedatangan kupu-kupu? Jawabannya jelas tidak. Kupu-kupu memang cerdas
memilah, dia tahu bunga yang bermutu dan tidak. Misal saja bunga bangkai. Dari namanya
saja kita sudah membayangkan baunya yang busuk. Padahal dari segi fisik yang
bisa dijangkau oleh mata, warna yang dimiliki bunga bangkai cukup menarik, dan
dengan ukuran yang lebih besar malah seharusnya membuat banyak kupu-kupu
hinggap di helaiannya. Aku lebih suka kunang-kunang. Walaupun hanya melihat di
tv, itupun pada film kartun. Aku pikir banyak efek dari kunang-kunang bagi yang
menyaksikan kilauan sinarnya. Ia mampu memberi penerangan di malam hari.
BELUM SELESAI DAN NGGA NYAMBUNG BANGET SAMA PHOTONYA WKWK
0 comments:
Post a Comment