Wednesday, 7 March 2012

benarkah bernapas lewat mulut berbahaya

Benarkah bernapas melalui mulut bisa membahayakan kesehatan? Saat sedang flu, kebanyakan orang sering mengalami hidung tersumbat sehingga harus bernapas melalui mulut. Tapi dalam kondisi normal sebaiknya jangan sering-sering bernapas melalui mulut karena bisa berbahaya untuk kesehatan.
Dalam jangka pendek, bernapas melalui mulut bisa menyebabkan mulut kering, napas bau dan membuat tidur kurang nyenyak. Tapi bila Anda terus-menerus bernapas melalui mulut, hal tersebut bisa lebih parah dan membahayakan kesehatan.
“Bernapas lewat mulut bisa menggangu amandel dan kelenjar gondok, sehingga akan membuat Anda makin tersiksa karena sinus menjadi padat yang menyebabkan penyumbatan lebih lanjut pada saluran udara bagian atas,” jelas Dr Yosh Jefferson, dokter gigi fungsional di New Jersey, dilansir MSNBC, Rabu (12/1/2011).
Dr Jefferson menjelaskan, ketika mengambil oksigen melalui hidung maka oksigen akan melewati selaput lendir dan ke dalam sinus, menghasilkan oksida nitrat yang dibutuhkan tubuh untuk semua otot polos, seperti jantung dan pembuluh darah.
“Jadi ketika Anda tidak bernapas melalui hidung, darah Anda sebenarnya tidak mendapatkan semua oksigen yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik,” lanjut Dr Jefferson.
Dr Jefferson yakin bahwa bernapas melalui mulut sering menjadi akar penyebab masalah kesehatan dan perilaku yang sering diabaikan, terutama pada anak usia sekolah.
“Anak-anak yang sering bernapas melalui mulut cepat merasa lelah, mudah marah dan tidak bisa berkonsentrasi di sekolah. Mereka mungkin juga didiagnosa dengan ADHD atau hiperaktif,” jelas Dr Jefferson.
Dan menurut laporan Dr Jefferson yang dipublikasikan jurnal General Dentistry, bernapas melalui mulut yang sering dialami anak-anak bisa mengubah bentuk wajah.
“Bila kebiasaan bernapas lewat mulut sudah parah, anak bisa mengembangkan apa yang disebut long face syndrome (sindrom wajah panjang), yaitu wajah menjadi sempit dan fitur wajah sangat tidak menarik,” jelas Dr Jefferson.
Selain itu, sindrom ini juga membuat amandel menjadi bengkak. Kadang-kadang posisi rahang juga menjadi aneh untuk menjalankan fungsi mendapatkan banyak oksigen ke dalam tubuh.
“Ini bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering pada anak-anak. Banyak orang yang menganggap bahwa sindrom ini karena genetika, padahal bukan. Ini adalah karena kebiasaan bernapas lewat mulut,” tutup Dr Jefferson.

Related Posts:

  • Segelas Susu Cokelat Hangat Rasa Cinta Susu cokelat hangat ini membuatku segar kembali  Gula ini terasa hambar, karena pikirku semua manis didunia ini ada pada dirimu Kembali, susu cokelat hangat yang belum habis sampai setengah gelas ini mengingatkanku … Read More
  • Tips Menulis ITALO CALVINO adalah seorang jurnalis dan penulis berkebangsaan Italia. Beberapa bukunya yang terkenal: Our Ancestors, Cosmicomics, Invisible Cities, dan If on a Winter’s Night a Traveler.Calvino memperoleh … Read More
  • Kangen Halo selamat malam yang disanaaaa!! Apakabar yang ada disana???? Lagi ngapain yang ada disana??? Ahhh kangennya ngga ketulungan. Bolehkan gue sms duluan, tapi gengsi ehehe. dikiranya ngarepin banget, padahal nyatanya emang… Read More
  • Curahan Hati Sepertinya semalam aku mengatakan apa yang seharusnya tidak dikatakan. Menurutku ini terlalu cepat, tetapi bagaimanapun juga itu sudah terjadi. Karena aku tidak sanggup untuk memendap perasaan. Perasaan takut kehilangan sos… Read More
  • Cerita Lama Malam ini gue ngrasa sepi. Seperti ada sesuatu yang hilang. Sesuatu? Yaa.. hp gue sepi. Biasanya sms berturut turut masuk. Dari dia..... Kau kenal? Ya aku kenal, dia adalah salah satu orang yang menyayangiku dengan tulus, sa… Read More

3 comments: